Sabtu, 01 Januari 2011

Wanita 'Khusus Wanita'

Early October 2010

Bismillahhirrohmaanirrohim..

Setelah lama tidak menulis dan mengikat makna. Sudah berapa abad dian gak  posting tulisan original ? Wahh.. it feels like a century already.

Oke shall we?

Wanita, “Khusus wanita”

Hap.. akhirnya saya berada di kereta jurusan Jakarta-Bogor. Setelah  perdebatan antara berangkat atau tidak ke Bogor, siang itu saya berhasil memburu kereta tercepat yang segera berangkat,leganya… Perdebatan yang dipicu karena musim pancaroba yang mulai melanda Jakarta. Jakarta mulai memasuki musim pancaroba sejak tanggal 23 september yang lalu dan kini menjadi sering hujan. Saluran air yang tersumbat sampah ditambah dengan system sanitasi yang buruk menjadikan jalan-jalan terendam air setelah hujan, dan ketika rendaman air meninggi jadilah ‘banjir’ yang sebenarnya.

Memutuskan ke Bogor berarti mengambil resiko pulang ke Jakarta tanpa tahu bisa sampai rumah atau tidak. Setidaknya ini berlaku untuk saya. Rumah saya Alhamdulillah tidak terkena banjir, namun jalan-jalan yang menuju ke rumah akan tergenang air. Kalau sudah begini peluang untuk sampai di rumah menjadi ‘kecil’.Jadi pilihannya antara ke Bogor dengan “menginap” atau tidak usah ke bogor sama sekali. Alhamdulillah, setelah mendapatkan tempat menginap, akhirnya duha itu saya memutuskan ke Bogor. Tergesa-gesa saya berangkat dari rumah berharap dapat sampai di stasiun  dan tidak tertingal kereta.

gerbong khusus wanita dr  kompas.jpgGerbong yang saya naiki tampak sepi.” Hmm.. “ saya bergumam dalam hati setelah setengah berlari menuju gerbong kereta ini. “Sepi keretanya, tapi kok…” setelah saya perhatikan, di gerbong sebelahnya lebih ramai dan setelah saya perhatikan lebih lanjut saya melihat ada stiker merah muda di dinding. “Ohh…. Ini gerbong khusus wanita…”  terjawab sudah pertanyaan yang tadi sempat mampir di pikiran saya. Gerbong yang cukup nyaman, setidaknya kalau berdesak-desakan tidak campur dengan laki-laki, lebih tenang rasanya, pikir saya


Satu, dua, orang wanita mulai memenuhi gerbong khusus wanita dan ternyata ada bapak-bapak yang ikut masuk gerbong ini. Saya jadi penasaran kira-kira apa reaksi orang yang ditanggungjawabi (PJ) untuk menjaga gerbong ini. Semenit, dua menit.. tidak ada reaksi dari penumpang gerbong ini. Akhirnya, “Maaf Pak, ini khusus wanita” kira-kira seperti ini PJ gerbong menegur laki-laki tersebut. PJ nya seorang wanita yang berpakaian kerja baju khas untuk pegawai kereta api plus nametag. Biru muda dan biru tua berpadu, lengkap dengan jilbab biru tua yang menutupi kepalanya. Dengan senyuman bapak ini rela untuk pindah ke gerbong lainnya. Subhanallohh..



Sepulang dari Bogor, ternyata saya juga menaiki gerbong yang khusus wanita, tapi kali ini direncanakanJ. Meskipun masih banyak laki-laki yang “nyasar” di gerbong ini kebanyakan dari mereka akan dengan ikhlas pindah ke gerbong sebelahnya meskipun harus berpisah dengan pasangan mereka. Saya menyempatkan mengobrol dengan salah dua dan salah tiga penumpang (??ck ck ..) tadinya sih cuman  ingin tahu bagaimana respon “wanita” terhadap gerbong “khusus waniita”. Mereka adalah wanita paruh baya, remaja, dan juga nenek yang bersama cucunya. Mereka menyampaikan pesan dan kesan yang intinya.. puas dengan adanya gerbong khusus wanita ini. Apalagi ada dari mereka yang pernah terkena pengalaman buruk di gerbong yang bercampur dengan laki-laki entah dicuri kalungnya dengan ditarik paksa (sampai lehernya berbekas) atau yang risih dengan “tangan2” kurang ajar laki-laki iseng.

Hikmahnya :

Gerbong khusus wanita.., meskipun masih ada pihak2 yang tidak setuju dengan keberadaan gerbong ini, Alhamdulillah gerbong ini bisa memenuhi aspirasi ‘segolongan kecil’ manusia seperti saya dan wanita2 lainnya yang “nyaman” menggunakan gerbong ini.

Semoga yang lain2 menyusul.. J (Apa yan yang lain2 xixixi J)

2 komentar:

  1. teringat pengalaman buruk naik KRL jkt-bogor pas banjir jan 2007.
    benar2 menyiksa :(

    kapan ya kereta api prameks (jogja-solo) dan kereta api madiun jaya yg lewat sragen ada gerbong khusus wanita juga?

    BalasHapus
  2. O.. ada pengalaman buruk yo nduk..

    Hmm.. gimana kalo gerbong khusus miftah.. ^^V
    xixixi..

    BalasHapus